Rabu, 31 Mei 2023

TUGAS PENDAHULUAN 1 M2

 




Tugas Pendahuluan 1 Modul 2
(Percobaan 1 Kondisi 16)

1. Kondisi [Kembali]

Percobaan 1 Kondisi 16
Buatlah rangkaian J-K flip flop dan D flip flop seperti pada gambar pada percobaan dengan ketentuan input 
B0=1, B1=1, B2=0, B3=clock, B4=1, B5=1, B6=clock

2. Gambar Rangkaian Simulasi [Kembali]

Sebelum dijalankan :

Setelah dijalankan :


3. Video Simulasi [Kembali]
4. Prinsip Kerja Rangkaian [Kembali]

Pada rangkaian kali ini terdapat beberapa komponen yatitu switch, vcc, D Flip Flop, J-K Flip Flop, sinyal clock, dan ground 
  • D Flip Flop
        Pada rangkaian D flip flop seperti pada gambar bagian kiri, kita lihat dahulu inputan S dan R nya karena itu adalah prioritas input. Input S dan R sendiri bersifat active low sehingga akan aktif apabila diberikan inputan 0, namun pada kondisi kali ini nilai input yang kita masukkan adalah 1 sehingga input S dan R dapat kita abaikan dan kita memperhatikan inputan dari kaki D dan clock. 
        Pada kondisi ini, inputan D bernilai 1 dan clock berganti ganti, pada tabel kebenaran dapat dilihat jika nilai input D adalah 1, maka output yang dihasilkan Q bernilai 1 dan Q' bernilai nol. Hal ini sesuai dengan tabel kebenaran yang ada.
  • J-K Flip Flop
        Pada rangkaian J-K flip flop seperti pada gambar bagian kanan, kita lihat dahulu inputan S dan R nya karena itu adalah prioritas input. Input S dan R sendiri bersifat active low sehingga akan aktif apabila diberikan inputan 0, namun pada kondisi kali ini nilai input yang kita masukkan adalah 1 sehingga input S dan R dapat kita abaikan dan kita memperhatikan inputan dari kaki J, K dan clock.
        Pada kondisi ini, inputan J kita bernilai 0 dan inputan K bernilai 1, maka dapat kita lihat ouputnya sendiri nilai Q nya bernilai 0 dan Q' bernilai 1, Hal ini sesuai dengan tabel kebenaran J-K flip flop. 

5. Link Download [Kembali]
Download HMTL klik disini
Download Simulasi Rangkaian klik disini
Download Video Praktikum klik disini
Download Datasheet 74LS112 klik disini
Download Datasheet 7474 klik disini
Download Datasheet Switch klik disini


Sabtu, 27 Mei 2023

LAPORAN PRAKTIKUM 2 M1




1. Jurnal
[Kembali]

2. Alat dan Bahan [Kembali]
 A) Alat
    1. Jumper

    2. Panel DL 2203D 
    3. Panel DL 2203C 
    4. Panel DL 2203S


B) Bahan (proteus)
    1. IC 7400

    2. Power DC



    3.  Switch (SW-SPDT)



    4. Logicprobe atau LED

3. Rangkaian Simulasi [Kembali]


4. Prinsip Kerja Rangkaian [Kembali]
   Multivibrator Monostabil hanya memiliki satu keadaan stabil dan menghasilkan pulsa keluaran tunggal ketika dipicu secara eksternal (trigger). Multivibrator Monostabil hanya kembali ke keadaan semula dan keadaan stabil setelah jangka waktu yang ditentukan oleh waktu konstanta dari rangkaian gabungan RC (Coupled RC). Pada rangkaian, kita menggunakan Saklar SPDT, IC 74HC123, Resistor, kapasitor, Dioda, Potensiometer, dan LED sebagai penanda.

        Untuk dapat melihat ketidakstabilannya, kita perlu memberikan trigger pada rangkaian. Pada rangkaian semua saklar kita posisikan dalam keadaan 1, saklar 1 bernilai 1 dan terhubung ke kaki A, saklar 2 bernilai 1 dan terhubung ke kaki B, dan saklar 3 bernilai 1 yang terhubung ke kaki MR (Master Reset). Pada keadaan ini, sistem stabil. Kita mencoba memberikan trigger pada switch 1, dari keadaan 1 kita jadikan 0, maka pada LED akan terjadi perubahan dimana LED 2 yang semula hidup, lalu mati dan LED D3 aktif setelah beberapa saat lalu kembali mati, dan LED 2 kembali hidup. Hal ini dapat terjadi karena pada switch 2 dan 3 berlogika 1, dan pada saat switch 1 kita trigger dari 1 ke 0 (trigger falltime), kaki A pada IC akan bekerja secara ACTIVE LOW, hal ini menyebabkan output pada kaki Q dan Q' berubah sesaat selama rentang waktu t, dan kembali ke keadaan semula lagi. 

        Kita coba pada switch lainnya, Pada rangkaian semua saklar kita posisikan dalam keadaan saklar 1 bernilai 0 dan terhubung ke kaki A, saklar 2 bernilai 0 dan terhubung ke kaki B, dan saklar 3 bernilai 1 yang terhubung ke kaki MR (Master Reset). Pada keadaan ini, sistem stabil. Kita mencoba memberikan trigger pada switch 2, dari keadaan 0 kita jadikan 1, maka pada LED akan terjadi perubahan dimana LED 2 yang semula hidup, lalu mati dan LED D3 aktif setelah beberapa saat lalu kembali mati, dan LED 2 kembali hidup. Hal ini dapat terjadi karena pada switch 3 berlogika 1, switch 1 berlogika 0, dan pada saat switch 2 kita trigger dari 0 ke 1 (trigger risetime), kaki B pada IC akan bekerja secara ACTIVE HIGH hal ini menyebabkan output pada kaki Q dan Q' berubah sesaat selama rentang waktu t, dan kembali ke keadaan semula lagi. 

5. Video Rangkaian [Kembali]


6. Analisa [Kembali]
1. Bagaimana pengaruh perubahan nilai kapasitor dan resistor? Jelaskan beserta rumus.
Jawab : Berdasarkan percobaan yang sudah dilakukan didapat bahwa pengaruh besar dari nilai resistor dan nilai kapasitor berbanding lurus dengan lama hidupnya LED H0 dan lamanya H3 mati. Jika nilai dari resistor dan kapasitor semakin besar maka LED H0 lebih lama hidup dan LED di output H3 lebih lama mati, begitupun sebaliknya jika nilai dari resistor dan kapasitor nilainya semakin kecil maka perpindahannya juga semakin cepat atau LED H0 nya lebih sebentar mati.

Untuk rumus dasar nya sendiri yaitu :

t= 0.693.R.C (keadaan potensiometer minimum)
t= 0.693.(R+P).C (P=besar hambatan pada potensiometer)

dimana dapat dilihat jika nilai C dan R semakin besar, maka nilai dari t (waktu) juga akan semakin besar juga. Ketiga variabel ini berbanding lurus

2. Analisa dan bandingkan jawaban hasil jurnal yang didapatkan di praktikum dengan hasil jurnal perhitungan, carilah persentase errornya.
Jawab : Hasil yang didapatkan di praktikum dan hasil perhitungan sama-sama mengalami pertambahan jika nilai kapasitor dan resistor naik. Namun, hasil perhitungan lebih besar dibandingkan hasil yang didapat saat praktikum menggunakan stopwatch. Kita juga dapat menghitung error dari percobaan ini.
Berikut perhitungan errornya.



3. Analisa jenis multivibrator dan kenapa saat A = "0" di trigger risetime sedangkan saat B="1" ditrigger falltime!
Jawab : Rangkaian ini sendiri jenisnya multivibrator monostabil karena pada rangkaian ini hanya ada satu jenis keadaan stabil
  • Ketika A bernilai nol maka kaki B dapat kita Trigger dari 0 ke1 karena pada kaki B input pada IC bersifat aktif high sehingga jika ingin mentrigger nya harus dari 0 ke 1 sehingga bisa berjalan
  • Ketika B bernilai satu maka kaki A dapat kita Trigger dari 1 ke 0 karena pada kaki A input pada IC bersifat aktif low sehingga jika ingin mentrigger nya harus dari 1 ke 0 sehingga bisa berjalan

7. Link Download [Kembali]
Download HMTL klik disini
Download Simulasi Rangkaian klik disini
Download Video Praktikum klik disini
Download Datasheet 74HC123 Multivibrator Monostabil klik disini
Download Datasheet Dioda 1N4007 klik disini
Download Datasheet Kapasitor klik disini
Download Datasheet Resistor klik disini
Download Datasheet Switch klik disini
Download Datasheet Potensiometer klik disini

LAPORAN PRAKTIKUM 1 M1




1. Jurnal
[Kembali]

2. Alat dan Bahan [Kembali]

A) IC XOR 4030

Spesifikasi:
  • Logic IC Type: XOR GATE
  • Sub Category: Gates
  • Load Capacitance (CL): 15.0  pF
  • Number of Terminals: 14
  • Operating Temperature-Min: -40.0  Cel
  • Operating Temperature-Max: 85.0  Cel
  • Package Body Material: PLASTIC/EPOXY
  • Package Code: DIP
  • Power Supplies (V): 3/15
  • Prop. Delay@Nom-Sup: 300.0  ns
  • Schmitt Trigger: NO
  • Technology: CMOS
  • Temperature Grade: INDUSTRIAL
  • CLASS: CMOS / CLEAR
B)  IC AND 4073
Spesifikasi :
Integrated Circuits (ICs)
NameCD4073 Triple 3-Input AND Gate
FamilyLogic
Series4000
Logic TypeCombinatorial
Mounting TypeSurface Mount
No. of Pins14


C) IC 4071 OR
Spesifikasi :
  • Pin 7 is the negative supply
  • Pin 14 is the positive supply
  • Pins 1&2, 5&6, 8&9, 12&13 are gate inputs
  • Pins 3, 4, 10, 11 are gate outputs

D)  Logicprobe atau LED

E) Power DC



F)  Switch (SW-SPDT)


3. Rangkaian Simulasi [Kembali]


Rangkaian Percobaan 

4. Prinsip Kerja Rangkaian [Kembali]

a.  Rangkaian Sederhana 1 : B= 1, D=1, A=1, C’=1, D= 1 
            Pada percobaan pertama kita memiliki 5 saklar SPDT, 1 Gerbang XOR, 1 Gerbang NOT, 1 Gerbang OR, dan 1 Gerbang AND dan Logicprobe yang diposisikan seperti pada gambar.

        Saat rangkaian diberi sumber tegangan sebesar 5v maka arus akan mengalir pada swicth B yang berlogika 1 dan D yang berlogika 1, sesuai dengan konidisi yang diminta. selanjutnya pada gerbang logika xor dimana pada gerbang logika xor  bersifat exlusif, di mana keluarannya akan bernilai nol jika penjumlahan dari biner inputnya bernilai genap, sedangkan jika penjumlahan binernya ganjil maka outputnya akan bernilai 1. pada rangkaian 1 di percobaan 2 switch B dan D memiliki logika 1 maka gerbang logika  xor bersifat genap karena 1 + 1 = 2 dimana 2 adalah angka genap, sehingga outputnya akan berlogika nol. 

       Lalu pada gerbang logika AND yang menerapkan sistem perkalian artinya keluaran akan bernilai 1 jika semua nilai input adalah 1, dan jika salah satu atau lebih input ada yang bernilai nol maka output akan bernilai nol. Dari kondisi ini semua swicth pada gerbang logika AND berlogika 1 tetapi pada c' memiliki gerbang logika NOT yang outputnya berlawanan dengan inputnya (bersifat invers) sehingga outputnya berlogika 0. hal ini menyebabkan output dari gerbang logika and ini beroutput 0 karna salah satu inputnya erlogika nol. sehingga pada output dari gerbang AND akan bernilai 0 karena ada salah satu input dari 3 input yang bernilai nol. 

      Selanjutnya pada gerbang logika OR yang menerapkan prinsip penjumlahan,  dimana jika salah satu atau lebih input bernilai 1 maka output akan bernilai 1 . Nilai output bernilai 0 hanya pada jika nilai semua input bernilai 0. pada kondisi pada percobaan ini kedua input dari gerbang logika or bernilai nol maka output dari gerbang or akan bernilai nol sehingga logicprobe menunjukkan biner 0

b.  Rangkaian Sederhana 2 : B= 1, D=1, A= 1, B=1, C’=1.
        Pada percobaan kedua, kita memiliki 5 saklar SPDT, 1 Gerbang XOR, 1 Gerbang NOT, 1 Gerbang OR, dan 1 Gerbang AND, resistor, dan LED yang diposisikan seperti pada gambar.

           Saat rangkaian diberi sumber tegangan sebesar 5v maka arus akan mengalir pada swicth B yang berlogika 1 dan D yang berlogika 1, sesuai dengan konidisi yang diminta. selanjutnya pada gerbang logika xor dimana pada gerbang logika xor  bersifat exlusif, di mana keluarannya akan bernilai nol jika penjumlahan dari biner inputnya bernilai genap, sedangkan jika penjumlahan binernya ganjil maka outputnya akan bernilai 1. pada rangkaian 1 di percobaan 2 switch B dan D memiliki logika 1 maka gerbang logika  xor bersifat genap karena 1 + 1 = 2 dimana 2 adalah angka genap, sehingga outputnya akan berlogika nol. 

       Pada gerbang logika AND yang menerapkan sistem perkalian artinya keluaran akan bernilai 1 jika semua nilai input adalah 1, dan jika salah satu atau lebih input ada yang bernilai nol maka output akan bernilai nol. dari kondisi ini semua swicth pada gerbang logika AND berlogika 1 tetapi pada c' memiliki gerbang logika NOT yang outputnya berlawanan dengan inputnya (bersifat invers) sehingga outputnya berlogika 0. hal ini menyebabkan output dari gerbang logika and ini beroutput 0 karna salah satu inputnya erlogika nol. sehingga pada output dari gerbang AND akan bernilai 0 karena ada salah satu input dari 3 input yang bernilai nol. 

         Setelah itu gerbang logika OR yang menerapkan prinsip penjumlahan,  dimana jika salah satu atau lebih input bernilai 1 maka output akan bernilai 1 . Nilai output bernilai 0 hanya pada jika nilai semua input bernilai 0. pada kondisi pada percobaan ini kedua input dari gerbang logika or bernilai nol maka output dari gerbang or akan bernilai nol sehingga tidak ada arus yang dapat mengalir melewati LED, maka LED mati

        Pada percobaan, kedua rangkaian akan kita paralelekan sehingga akan didapatkan output H1 dan H2

5. Video Rangkaian [Kembali]


6. Analisa [Kembali]
A. Analisa hasil output H1 dan H2, mengapa hasilnya bisa sama?
Jawab : Pada hasil percobaan didapatkan bahwa nilai output dari H1 dan H2 memiliki nilai yang sama. Hal ini terjadi karena rangkaian yang sudah kita rangkai pada modul d'lorenzo yang ekuivalen dengan rangkaian yang ada pada rangkaian proteus, dan keduanya sudah kita paralelkan menjadi satu rangkaian,  sehingga nilai H1 dan H2 akan bernilai sama.

7. Link Download [Kembali]
Download HMTL klik disini
Download Simulasi Rangkaian klik disini
Download Video Praktikum klik disini
Download Datasheet XOR 4030 klik disini
Download Datasheet NOT klik disini
Download Datasheet OR 4071 klik disini
Download Datasheet AND 4073 klik disini
Download Datasheet LED klik disini
Download Datasheet Resistor klik disini
Download Datasheet Switch klik disini

Jumat, 26 Mei 2023

MODUL 1




1. Tujuan
[Kembali]
  • Merangkai dan menguji operasi dari gerbang logika 
  • Merangkai dan menguji gerbang logika dasar, Aljabar Boolean, dan Peta Karnaugh
  • Merangkai dan menguji multivibrator
2. Alat dan Bahan [Kembali]
  1. Panel DL 2203C.
  2. Panel DL 2203D.
  3. Panel DL 2203S.
  4. Jumper
Gambar 1. Modul D'Lorenzo

Gambar 2. Kabel Jumper

3. Dasar Teori [Kembali]
A. Gerbang Logika
  • Gerbang AND

Gambar 3. (a) Rangkaian dasar gerbang AND (b) Simbol gerbang AND 

Tabel Kebenaran AND :
Dapat dilihat bahwa pada gerbang AND, keluarannya akan bernilai 1 jika semua input adalah 1. Dan jika salah satu atau lebih input ada yang bernilai nol maka ouput akan bernilai nol. Untuk gerbang AND memakai prinsip perkalian.
  • Gerbang OR

Gambar 4. (a) Rangkaian dasar gerbang OR (b) Simbol gerbang OR

Tabel Kebenaran gerbang OR
Dapat dilihat bahwa pada gerbang OR, jika salah satu atau lebih input bernilai 1 maka output akan bernilai 1. Nilai output bernilai 0 hanya pada jika nilai semua input bernilai 0. Untuk gerbang OR memakai prinsip penjumlahan.
  • Gerbang NOT

Gambar 5. (a) Rangkaian dasar gerbang NOT (b) Simbol gerbang NOT

Tabel Kebenaran gerbang NOT

Gerbang NOT merupakan gerbang di mana keluarannya akan selalu berlawanan dengan masukannya. Bila pada masukan diberikan tegangan, maka transistor akan jenuh dan keluaran bertegangan nol. Sedangkan bila pada masukannya diberi tegangan tertentu, maka transistor akan cut off, sehingga keluaran akan bertegangan tidak nol.
  • Gerbang NOR

Gambar 6. (a) Rangkaian dasar gerbang NOR (b) Simbol gerbang NOR

Tabel Kebenaran gerbang NOR

Gerbang NOR adalah gerbang OR yang disambung ke inverter. Jadi nilai keluarannya merupakan kebalikan dari gerbang OR. 
  • Gerbang NAND

Gambar 7. (a) Rangkaian dasar gerbang NAND (b) Simbol gerbang NAND

Tabel Kebenaran gerbang NAND

Gerbang NAND adalah gerbang AND yang keluarannya disambungkan ke inverter. Dan nilai dari tabel kebenarannya merupakan kebalikan dari tabel kebenaran dari gerbang AND. 
  • Gerbang Eksklusif X-OR

Gambar 8. (a) Rangkaian dasar gerbang X-OR (b) Simbol gerbang X-OR

Tabel Kebenaran gerbang X-OR

X-OR merupakan gerbang OR yang bersifat exlusif, di mana keluarannya akan nol jika masukannya bernilai sama, dan jika salah satu masukannya berbeda maka keluarannya akan bernilai 1.


B. Multivibrator
        Multivibrator termasuk kedalam rangkaian generatif, artinya suatu rangkaian yang satu atau lebih titik keluarannya dengan sengaja dihubungkan kembali kemasukan untuk memberikan umpan balik. Multivibrator adalah rangkaian sekuensial atau rangkaian aktif. Rangkaian ini dirancang untuk mempunyai karakteristik jika salah satu rangkaian aktif bersifat menghantar, maka rangkaian aktif yang lain bersifat cut-off atau terpancung.

        Multivibrator berfungsi untuk menyimpan bilangan biner, mencacah pulsa, menahan atau mengingat pulsa trigger, menyerempakkan operasi aritmatika, dan fungsi lain yang ada dalam sistem digital. Keluarga multivibrator yang akan dibahas adalah rangkaian astabil, rangkaian bistabil dan rangkaian monostabil.

  • Multivibrator Astabil
            Multivibrator astabil adalah multivibrator yang tidak mempunyai keadaanstabil. Multivibrator akan berada pada salah satu keadaan selama sesaat dankemudian berpindah ke keadaan lain selama sesaat pula. Keluaran berosilasi diantara dua keadaan tinggi dan rendah ditentukan oleh parameter rangkaian dan tidak memerlukan pulsa masukan. Oleh karena itulah multivibrator astabil disebut juga multivibator bebas bergerak atau free running multivbrator. Multivibrator ini biasa digunakan sebagai pembangkit pula(clock). Multivibrator astabil juga dapat dibangun menggunakan transistor IC pewaktuan dan resistor.

Gambar 9. Rangkaian Multivibrator Astabil
  • Multivibrator Monostabil
            Multivibrator ini hanya mempunyai satu keadaan stabil. Waktu perubahan dari keadaan tidak stabil ke keadaan stabil disebut dengan kuasi stabil yang ditentukan oleh rangkaian RC. Kuasi stabil terjadi bila keadaan stabil dipicu ke keadaan lain

Gambar 10. Rangkaian Multivibrator Astabil
  • Multivibrator Bistabil
            Rangkaian mulvibrator bistabil adalah rangkaian multivibrator yang mempunyai dua keadaan stabil yaitu stabil tinggi atau keadaan logika tinggi dan stabil rendah atau stabil rendah atau keadaan logika rendah. Keluaran bistabil akan berubah dari keadaan tinggi ke keadaan rendah atau sebaliknya jika rangkaian tersebut diberi suatu masukan atau di-triger. Rangkaian bistabil disebut juga flipflop.Ada beberapa macam flip-flop yaitu RS, D, Togle, JK, dan JK master save flipflop.

MODUL 4 MIKRO TB

PERANCANGAN SISTEM KONTROL TANAMAN BAWANG BERBASIS MIKROKONTROLLER [KEMBALI KE MENU SEBELUMNYA] DAFTAR ISI 1.Pendahuluan 2. Tujuan ...