Sabtu, 27 Mei 2023

LAPORAN PRAKTIKUM 2 M1




1. Jurnal
[Kembali]

2. Alat dan Bahan [Kembali]
 A) Alat
    1. Jumper

    2. Panel DL 2203D 
    3. Panel DL 2203C 
    4. Panel DL 2203S


B) Bahan (proteus)
    1. IC 7400

    2. Power DC



    3.  Switch (SW-SPDT)



    4. Logicprobe atau LED

3. Rangkaian Simulasi [Kembali]


4. Prinsip Kerja Rangkaian [Kembali]
   Multivibrator Monostabil hanya memiliki satu keadaan stabil dan menghasilkan pulsa keluaran tunggal ketika dipicu secara eksternal (trigger). Multivibrator Monostabil hanya kembali ke keadaan semula dan keadaan stabil setelah jangka waktu yang ditentukan oleh waktu konstanta dari rangkaian gabungan RC (Coupled RC). Pada rangkaian, kita menggunakan Saklar SPDT, IC 74HC123, Resistor, kapasitor, Dioda, Potensiometer, dan LED sebagai penanda.

        Untuk dapat melihat ketidakstabilannya, kita perlu memberikan trigger pada rangkaian. Pada rangkaian semua saklar kita posisikan dalam keadaan 1, saklar 1 bernilai 1 dan terhubung ke kaki A, saklar 2 bernilai 1 dan terhubung ke kaki B, dan saklar 3 bernilai 1 yang terhubung ke kaki MR (Master Reset). Pada keadaan ini, sistem stabil. Kita mencoba memberikan trigger pada switch 1, dari keadaan 1 kita jadikan 0, maka pada LED akan terjadi perubahan dimana LED 2 yang semula hidup, lalu mati dan LED D3 aktif setelah beberapa saat lalu kembali mati, dan LED 2 kembali hidup. Hal ini dapat terjadi karena pada switch 2 dan 3 berlogika 1, dan pada saat switch 1 kita trigger dari 1 ke 0 (trigger falltime), kaki A pada IC akan bekerja secara ACTIVE LOW, hal ini menyebabkan output pada kaki Q dan Q' berubah sesaat selama rentang waktu t, dan kembali ke keadaan semula lagi. 

        Kita coba pada switch lainnya, Pada rangkaian semua saklar kita posisikan dalam keadaan saklar 1 bernilai 0 dan terhubung ke kaki A, saklar 2 bernilai 0 dan terhubung ke kaki B, dan saklar 3 bernilai 1 yang terhubung ke kaki MR (Master Reset). Pada keadaan ini, sistem stabil. Kita mencoba memberikan trigger pada switch 2, dari keadaan 0 kita jadikan 1, maka pada LED akan terjadi perubahan dimana LED 2 yang semula hidup, lalu mati dan LED D3 aktif setelah beberapa saat lalu kembali mati, dan LED 2 kembali hidup. Hal ini dapat terjadi karena pada switch 3 berlogika 1, switch 1 berlogika 0, dan pada saat switch 2 kita trigger dari 0 ke 1 (trigger risetime), kaki B pada IC akan bekerja secara ACTIVE HIGH hal ini menyebabkan output pada kaki Q dan Q' berubah sesaat selama rentang waktu t, dan kembali ke keadaan semula lagi. 

5. Video Rangkaian [Kembali]


6. Analisa [Kembali]
1. Bagaimana pengaruh perubahan nilai kapasitor dan resistor? Jelaskan beserta rumus.
Jawab : Berdasarkan percobaan yang sudah dilakukan didapat bahwa pengaruh besar dari nilai resistor dan nilai kapasitor berbanding lurus dengan lama hidupnya LED H0 dan lamanya H3 mati. Jika nilai dari resistor dan kapasitor semakin besar maka LED H0 lebih lama hidup dan LED di output H3 lebih lama mati, begitupun sebaliknya jika nilai dari resistor dan kapasitor nilainya semakin kecil maka perpindahannya juga semakin cepat atau LED H0 nya lebih sebentar mati.

Untuk rumus dasar nya sendiri yaitu :

t= 0.693.R.C (keadaan potensiometer minimum)
t= 0.693.(R+P).C (P=besar hambatan pada potensiometer)

dimana dapat dilihat jika nilai C dan R semakin besar, maka nilai dari t (waktu) juga akan semakin besar juga. Ketiga variabel ini berbanding lurus

2. Analisa dan bandingkan jawaban hasil jurnal yang didapatkan di praktikum dengan hasil jurnal perhitungan, carilah persentase errornya.
Jawab : Hasil yang didapatkan di praktikum dan hasil perhitungan sama-sama mengalami pertambahan jika nilai kapasitor dan resistor naik. Namun, hasil perhitungan lebih besar dibandingkan hasil yang didapat saat praktikum menggunakan stopwatch. Kita juga dapat menghitung error dari percobaan ini.
Berikut perhitungan errornya.



3. Analisa jenis multivibrator dan kenapa saat A = "0" di trigger risetime sedangkan saat B="1" ditrigger falltime!
Jawab : Rangkaian ini sendiri jenisnya multivibrator monostabil karena pada rangkaian ini hanya ada satu jenis keadaan stabil
  • Ketika A bernilai nol maka kaki B dapat kita Trigger dari 0 ke1 karena pada kaki B input pada IC bersifat aktif high sehingga jika ingin mentrigger nya harus dari 0 ke 1 sehingga bisa berjalan
  • Ketika B bernilai satu maka kaki A dapat kita Trigger dari 1 ke 0 karena pada kaki A input pada IC bersifat aktif low sehingga jika ingin mentrigger nya harus dari 1 ke 0 sehingga bisa berjalan

7. Link Download [Kembali]
Download HMTL klik disini
Download Simulasi Rangkaian klik disini
Download Video Praktikum klik disini
Download Datasheet 74HC123 Multivibrator Monostabil klik disini
Download Datasheet Dioda 1N4007 klik disini
Download Datasheet Kapasitor klik disini
Download Datasheet Resistor klik disini
Download Datasheet Switch klik disini
Download Datasheet Potensiometer klik disini

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

MODUL 4 MIKRO TB

PERANCANGAN SISTEM KONTROL TANAMAN BAWANG BERBASIS MIKROKONTROLLER [KEMBALI KE MENU SEBELUMNYA] DAFTAR ISI 1.Pendahuluan 2. Tujuan ...