Senin, 27 Maret 2023

Sub Chapter 7.6


SubChapter 7.6


Carry Propagation–Look-Ahead Carry Generator



1. Tujuan [Kembali]
  • Mampu membuat aplikasi carry propagation
  • Memahami fungsi komponen pada carry propagation
2. Alat dan Bahan[Kembali]

👀Alat :
  • Multimeter
Gambar 1. Multimeter

Multimeter adalah suatu alat ukur listrik yang digunakan untuk mengukur tiga jenis besaran listrik yaitu arus listrik, hambatan listrik dan tegangan listrik. Sebutan lain untuk multimeter adalah AVO-meter yang merupakan singkatan dari satuan ampere, volt dan ohm.Selain itu, multimeter juga disebut dengan nama multitester.Multimeter terbagi menjadi dua jenis yaitu multimeter analog dan multimeter digital. Perbedaan antara multimeter analog dan multimeter digital terletak pada tingkat ketelitian nilai pengukuran yang diperoleh. Multimeter dapat digunakan untuk pengukuran listrik arus searah maupun pengukuran listrik arus bolak balik

👀Bahan :
  • 7408 (Gerbang AND)
Gambar 2. Gerbang AND


Gerbang AND (GATE AND) memerlukan 2 atau lebih Masukan (Input) untuk menghasilkan hanya 1 Keluaran (Output). Gerbang AND akan menghasilkan Keluaran (Output) Logika 1 jika semua masukan (Input) bernilai Logika 1 dan akan menghasilkan Keluaran (Output) Logika 0 jika salah satu dari masukan (Input) bernilai Logika 0. Simbol yang menandakan Operasi Gerbang Logika AND adalah tanda titik (“.”) atau tidak memakai tanda sama sekali.
  • 7432 (Gerbang OR)
Gambar 3. Gerbang OR


Gerbang OR (GATE OR) seperti pada gambar diatas hanya bisa menghasilkan logika 1 apabila satu, atau lebih, inputnya berada pada logika 1. dengan kata lain, sebuah gerbang OR hanya akan menghasilkan logika 0 bila semua inputnya secara bersamaan berada pada logika 0.
Gerbang OR (GATE OR) seperti pada gambar diatas hanya bisa menghasilkan logika 1 apabila satu, atau lebih, inputnya berada pada logika 1. dengan kata lain, sebuah gerbang OR hanya akan menghasilkan logika 0 bila semua inputnya secara bersamaan berada pada logika 0.Gerbang OR (GATE OR) seperti pada gambar diatas hanya bisa menghasilkan logika 1 apabila satu, atau lebih, inputnya berada pada logika 1. dengan kata lain, sebuah gerbang OR hanya akan menghasilkan logika 0 bila semua inputnya secara bersamaan berada pada logika 0.

Konfigurasi 7432
Gambar 4

Tabel 1

Spesifikasi :
❤Dual Input OR Gate – Quad Package
❤Supply Voltage: 5 to 7V 
❤Input Voltage: 5 to 7V
❤Operating temperature range  -55°C to 125°C
❤Available in 14-pin PDIP packag
  • Logicprobe


Gambar 4 Logicprobe
  • Logicstate

Gambar 5 LogicState



    Carry lookahead adder adalah rangkaian adder yang lebih cepat dalam melakukan penjumlahan biner dengan menggunakan konsep Carry Generate dan Carry Propagate. CLA disebut sebagai penerus ripple carry adder. Sirkuit CLA meminimalkan waktu tunda propagasi melalui implementasi sirkuit kompleks yang terjadi selama penambahan ini dirancang dengan mengubah rangkaian adder pembawa riak (ripple-carry adder) sedemikian rupa sehingga logika carry penambah diubah menjadi logika dua tingkat.

    Dalam kasus penjumlah paralel, penambahan biner dari dua angka dimulai ketika semua bit dari augend dan tambahan harus tersedia pada saat yang sama untuk melakukan perhitungan. Dalam rangkaian penambah paralel, keluaran pembawa dari setiap tahap penambah penuh dihubungkan ke masukan pembawa dari tahap orde tinggi berikutnya, oleh karena itu disebut juga sebagai penambah tipe pembawa riak.

    Dalam rangkaian penambah seperti itu, tidak mungkin untuk menghasilkan jumlah dan keluaran keluaran dari setiap tahap sampai pengangkutan masukan terjadi. Sehingga akan terjadi tunda waktu yang cukup besar pada proses penambahan , yang dikenal dengan , tunda propagasi carry. Dalam rangkaian kombinasional apa pun, sinyal harus merambat melalui gerbang sebelum jumlah keluaran yang benar tersedia di terminal keluaran.

Gambar 6

    Pertimbangkan gambar di atas, di mana jumlah S4 dihasilkan oleh penambah penuh yang sesuai segera setelah sinyal input diterapkan padanya. Tetapi input carry C4 tidak tersedia pada nilai kondisi tunak akhirnya sampai carry c3 tersedia pada nilai kondisi tunaknya. Demikian pula C3 tergantung pada C2 dan C2 pada C1. Oleh karena itu, carry harus merambat ke semua tahapan agar output S4 dan carry C5 menyelesaikan nilai kondisi tunak akhirnya.

    Waktu propagasi sama dengan delay propagasi dari gerbang tipikal dikalikan dengan jumlah level gerbang di sirkuit. Misalnya, jika setiap tahap penambah penuh memiliki penundaan propagasi 20n detik, maka S4 akan mencapai nilai akhir yang benar setelah 80n (20 × 4) detik. Jika kita memperpanjang jumlah tahapan untuk menambahkan lebih banyak jumlah bit maka situasi ini menjadi jauh lebih buruk.

    Jadi kecepatan jumlah bit yang ditambahkan dalam penambah paralel tergantung pada waktu propagasi carry. Namun, sinyal harus disebarkan melalui gerbang pada waktu yang cukup untuk menghasilkan keluaran yang benar atau diinginkan.

Gambar 7


Tabel 2. Tabel Kebenaran

Pertimbangkan rangkaian adder penuh yang ditunjukkan di atas dengan tabel kebenaran yang sesuai. Jika kita mendefinisikan dua variabel sebagai carry generate Gi dan carry propagate Pi maka,

Jumlah keluaran dan keluaran carry dapat dinyatakan dalam bentuk carry generate Gi dan carry propagat Pi sebagai

di mana Gi menghasilkan carry ketika kedua Ai dan Bi adalah 1 terlepas dari input carry. Pi dikaitkan dengan propagasi carry dari Ci ke Ci + 1.

Fungsi carry output Boolean dari setiap tahap dalam 4 tahap carry look-ahead adder dapat dinyatakan sebagai:

C2 = G1 +P1*C1

C3 = G2 +P2*C2 = G2 +P2*G1 +P1*C1 = G2 +P2*G1 +P1*P2*C1

C4 = G3 +P3*C3 = G3 +P3*G2 +P2*G1 +P1*P2*C1 

C4 = G3 +P3*G2 +P3*P2*G1 +P1*P2*P3*C1

Dari persamaan Boolean di atas kita dapat mengamati bahwa C4 tidak harus menunggu C3 dan C2 untuk menyebar (propagate) tetapi sebenarnya C4 disebarkan pada saat yang sama dengan C3 dan C2 . Karena ekspresi Boolean untuk setiap keluaran carry adalah jumlah produk sehingga ini dapat diimplementasikan dengan satu tingkat gerbang AND diikuti oleh gerbang OR.

Implementasi tiga fungsi Boolean untuk setiap output carry (C2 , C3 dan C4) untuk generator carry look-ahead carry ditunjukkan pada gambar di bawah.

Gambar 8

Example 7.7 
If the CARRY GENERATE Gi and CARRY PROPAGATE Pi are redefined as Pi = Ai + Bi) and Gi = AiBi show that the CARRY output Ci+1 and the SUM output Si of a full adder can be expressed by the following Boolean functions:

Jawab :


Gambar 9


Gambar 10

Analisis Kompleksitas Waktu :

Kita bisa menganggap carry look-ahead adder terdiri dari dua bagian.

  1. Bagian yang menghitung carry untuk setiap bit.
  2. Bagian yang menambahkan bit input dan carry untuk setiap posisi bit.

Keuntungan dan Kerugian dari Carry Look-Ahead Adder :

- Keuntungan

  1. Penundaan propagasi berkurang.
  2. Memberikan logika penambahan tercepat.

- Kekurangan 

  1. Sirkuit penambah Carry Look-ahead menjadi rumit karena jumlah variabel meningkat.
  2. Sirkuit ini lebih mahal karena melibatkan lebih banyak perangkat keras.

4. Contoh Soal [Kembali]
  • Example
1. Berapa banyak input pada gambar 1?
jawab : 3 buah input

2. Apa nama gerbang logika yang digunakan pada gambar 1
jawab : gerbang xor,and,dan or

  • Problem
1. Apa saja gerbang logika yang digunakan pada gambar rangkaian 3
jawab : gerbang xor,dan and 

2. Berapa banyak gerbang XOR yang digunakan dalam gambar rangkaian 3
jawab : 7 buah

  • Pilihan Ganda
1. Prinsip Kerja gerbang or adalah .....
a. perkalian
b. penjumlahan
c. penjumlahan ganjil genap
d. pembalikan

2. Yang termasuk output pada gambar 7.32 adalah....
a. S1
b. B in
c. G
d. I/P

  • Prosedur Percobaan
   1. Buka aplikasi proteus
   2. Pilih komponen yang dibutuhkan, yaitu gerbang XOR, Gerbang AND, dan  gerbabng OR.
   3. Rangkai setiap komponen menjadi rangkaian yang diinginkan
   4. Ubah spesifikasi komponen sesuai kebutuhan
   5. Jalankan simulasi rangkaian
  • Bentuk Rangkaian
Rangkaian 1

Rangkaian 2

Rangkaian 3

Rangkaian 4

Rangkaian 5

  • Prinsip Kerja 
    Rangkaian carry look-ahead adder jika dilihat pada rangkaian tabel kebenaran menggunakan 2 gerbang XOR, 2 gerbang AND, dan 1 gerbang OR. Ada 3 kondisi yang dihasilkan ketika input diatur pada logicstate sedemikian rupa. Jika input A, B, C adalah 0, 0, 0, 0 maka output di Ci+1 adalah 0 maka kondisi ini adalah no carry generate artinya tidak dihasilkan carry. Kemudian untuk kondisi selanjutnya jika  input A, B, C adalah 0, 1, 1 maka output di Ci+1 adalah 1 maka kondisi ini adalah no carry propagate artinya tidak ada carry yang disebarkan. Kemudian untuk kondisi selanjutnya jika  input A, B, C adalah 1, 1, 0 atau 1, 1, 1 maka output di Ci+1 adalah 1 maka kondisi ini adalah carry generate artinya carry yang dihasilkan.

6. Video[Kembali]



    Download Materi klik disini
    Download HTML klik disini
    Download Video klik disini
    Download Rangkaian 1 klik disini
    Download Rangkaian 2 klik disini
    Download Rangkaian 3 klik disini
    Download Rangkaian 4 klik disini
    Download Rangkaian 5 klik disini
    Download Datasheet klik disini

Multiplexer dan Demultiplexer


Rangkaian Multiplexer ECL 10173


Soal 8.3



1. Tujuan [Kembali]
  • Mengetahui dan memahami prinsip kerja Multiplexer
  • Mengetahui dan memahami prinsip kerja ECL 10173
  • Mengetahui bentuk pengaplikasian Multiplexer
  • Menyelesaikan latihan soal 8.3
2. Alat dan Bahan[Kembali]

👀Bahan :
  • Multiflexer ECL 10173

Gambar 1. Multiflexer ECL 10173 

❤Konfigurasi pin 
-pin D : sebagai pin input 
-pin SEL : untuk mengaktifkan input mana yang akan diberikan 
-pin CLK: untuk memasukan input clock 

❤Spesifikasi :
-Bahan : Metal, Aluminum
-Pengilang Standard Lead Time : 2 Weeks
-Status Status Percuma / Rosh Status : Lead free / RoHS Compliant
-Tinggi : 3.000" (76.20mm)
-Ciri-ciri : Cap (Cover)
-Penerangan terperinci : Chassis Metal, Aluminum Unpainted Cover Included 10.000" L x 17.000" W (254.00mm x 431.80mm) X 3.000" (76.20mm)
-Design : Cover Included
-Jenis kontena : Chassis
-Warna : Unpainted
-Kawasan : (L x W)170 in² (1097 cm²)

  • Logic State
Gambar 2. Logic State

Gerbang Logika (Logic Gates) adalah sebuah entitas untuk melakukan pengolahan input-input yang berupa bilangan biner (hanya terdapat 2 kode bilangan biner yaitu, angka 1 dan 0) dengan menggunakan Teori Matematika Boolean sehingga dihasilkan sebuah sinyal output yang dapat digunakan untuk proses berikutnya.  

Input dan Output pada Gerbang Logika hanya memiliki 2 level. Kedua Level tersebut pada umumnya dapat dilambangkan dengan :

- HIGH (tinggi) dan LOW (rendah)
- TRUE (benar) dan FALSE (salah)
- ON (Hidup) dan OFF (Mati)
- 1 dan 0

👀Alat :
  • Logic Probe


Gambar 3. Logic Probe


  • Multiflexer ECL 10173 
Gambar 4. Multiflexer ECL 10173 


    ECL IC 10173 merupakan salah satu dari IC Multiplexer. Multiplexer adalah rangkaian logika kombinasional yang dirancang khusus untuk mengalihkan salah satu dari beberapa jalur INPUT (masukan) ke satu jalur OUTPUT (keluaran). Jalur Input yang terpilih menentukan input mana yang akan terhubung ke output. Multiplexer yang juga sering disingkat menjadi MUX atau MPX ini pada dasarnya berupa rangkaian digital yang dibuat dari gerbang logika berkecepatan tinggi yang digunakan untuk beralih data digital atau biner atau dapat berupa tipe analog yang menggunakan komponen transistor, MOSFET atau relay untuk mengalihkan salah satu input ke output. 

Tabel Kebenaran :

Tabel 1. Tabel Kebenaran


Terdapat tiga syarat minimum yang paling dasar yang harus terdapat pada sebuah Multiplexer, yaitu terminal Input, terminal Output dan terminal Sinyal Pengendali dengan penejelasan :

⏩Terminal Input : Terminal Input atau jalur Input adalah jalur sinyal yang tersedia yang harus dipilih (biasanya lebih dari satu Input). Sinyal-sinyal ini dapat berupa sinyal digital atau sinyal analog.
⏩Terminal Output : Perlu diketahui bahwa sebuah Multiplexer akan hanya memiliki satu jalur output. Sinyal input yang dipilih akan dihubungkan ke jalur output.
Terminal Pengendali atau Terminal Pemilih : Terminal Pengendali ini digunakan untuk memilih sinyal jalur input. Jumlah jalur pengendali pada Multiplexer tergantung pada jumlah jalur input yang dimiliki. Misalnya pada multiplexer yang memiliki 4 input, maka akan memiliki 2 terminal sinyal pengendali sedangkan Multiplexer yang memiliki 2 Input hanya memiliki 1 terminal sinyal pengendali.


4. Prinsip Kerja dan Percobaan [Kembali]
  • Prinsip Kerja
Pada rangkaian terdapat Multiplexer ECL 10173. Pada ECL 10173 terdapat 14 pin, 10 pin input dan 4 pin output. Pada input terdapat pin CLK, pin SEL, pin A0, pin A1, pin A2, pin A3, pin B0, pin B1, pin B2, pin B3. 
Pada output terdapat pin Q0, pin Q1, pin Q2, dan pin Q3. 
Setelah dirunning, terjadi error pada rangkaian karena pin jenis ECL 10173 ini tidak bisa disimulasikan karena IC jenis ini bersifat non aktif. Jenis IC ini bersifat pasif. Pada tabel kebenarannya ECL 10173 bergangtung pada CLK dan SEL yang diberikan. 
Pada tabel kebenaran terlihat bahwa jika input yang diberikan low (0) dan clock yang diberikan low (0) maka dihasilkan ouput berupa low (0). Sedangkan apabila inputan yang diberikan adalah high (1) dan clock yang diberikan adalah low (0) maka output yang dihasilkan adalah high (1). Jadi dapat disimpulkan bahwa ouput yang dihasilkan tergantung pada inputannya, dimana input itu tergantung pada dioda penyusunnya.
  • Percobaan
❤Siapkan aplikasi proteus
❤Cari semua alat dan bahan pada library proteus
❤Rangkailah sesuai pada gambar rangkaian percobaan
❤Jalankan simulasi 

  • Bentuk Rangkaian
Gambar 5.Rangkaian Multiflexer ECL 10173
  • Output pada proteus 
Gambar 6. Output pada Proteus


6. Video[Kembali]

    Download Materi klik disini
    Download HTML klik disini
    Download Video klik disini
    Download Rangkaian klik disini
    Download Datasheet klik disini
    



















Minggu, 26 Maret 2023

                BAHAN PRESENTASI UNTUK MATA KULIAH SISTEM DIGITAL 2023




Oleh :

IKHSAN ISMAIL

NIM. 2110951011

 

Dosen Pengampu :

Dr. Darwison, S. T., M. T.

NIDN. 0014096406 

 

Program Studi Teknik Elektro

Fakultas Teknik

Universitas Andalas

Padang


Referensi :

a. Anil K. Maini, 2007, ”Digital Electronics: Principles, Devices and Applications ”, John Wiley & Sons, Ltd 

b. Wijaya W. N., 2006, ”Teknik Digital”, Erlangga, Jakarta 

c. Roger, L. T., 2005, “Elektronika Digital”, Erlangga, Jakartad. 

d. Darwison, 2020, Teori, rancangan dan aplikasi sistem digital disertai simulasi dengan Proteus, Andalas university Press.



MODUL 4 MIKRO TB

PERANCANGAN SISTEM KONTROL TANAMAN BAWANG BERBASIS MIKROKONTROLLER [KEMBALI KE MENU SEBELUMNYA] DAFTAR ISI 1.Pendahuluan 2. Tujuan ...